Color Wipe

Rabu, 04 Mei 2011

Test Kecepatan Baca Tulis USB Flashdisk dengan SpeedOut

Kini, hampir setiap pengguna komputer memiliki USB Flashdisk, tetapi apakah mereka tahu seberapa cepat flashdisk yang dimiliki tersebut ? Karena sebagian besar ketika ingin membeli sebuah flashdisk, salah satu parameter yang di perhatikan adalah seberapa besar kecepatan baca tulis USB Flashdisk yang dimiliki. Ada banyak program untuk mengetahui hal ini, salah satunya adalah SpeedOut.
SpeedOut merupakan program gratis yang dibuat untuk mengetahui seberapa cepat USB Flashdisk ( temasuk eksternal HDD, USB Stick dll) membaca data dan menulisannya ( Reading speed dan Writing Speed). Reading Speed artinya kecepatan membaca data yang ada di flashdisk, sedangkan Writing Speed artinya kecepatan ketika menulis/copy data ke flashdisk.
Penggunaan sangat mudah, tinggal memilih drive USB Flashdisk yang ada dan klik tombol start, tidak ada tombol yang lain. Hasilnya bisa langsung kita lihat dalam tampilan yang cukup menarik.
Tampilan diatas adalah hasil test dengan Flashdisk Trancend 4GB.
SpeedOut mempunyai beberapa keunggulan dibanding program sejenis, semisal HDD Tune. Beberapa fitur dan keunggulan program ini yaitu :
Bersifat portable, hanya satu file exe saja yang langsung dijalankan
Tidak perlu format Flashdisk
Low level technology, yang memungkinkan mengetahui kecepatan nyata dan tidak terpengaruh oleh file sistem.
Antarmuka yang sederhana tetapi cukup menarik dan informatif
Penggunaan sangat mudah
Data tidak akan terhapus atau rusak ketika proses testing, baik test kecepatan baca maupun tulis
Setelah hasilnya ditampilkan, kita juga bisa meng-copy hasil test melalui klik icon SpeedOut atau tekan tombol Alt+Space. Program ini mempunyai ukuran sekitar 1 MB saja, sehingga cukup mudah didownload. Dapat berjalan di Windows XP, 2000 ,Vista dan juga Windows 7.
Jika anda menggunakan program ini, mungkin hasilnya bisa di copy dan dipaste di bagian komentar dengan menambahkan tipe/merk flashdisk yang digunakan. Sehingga bisa kita gunakan sebagai referensi.
Kunjungi Halaman Download SpeedOut.
Sumber : http://ebsoft.web.id

Menambahkan Shortcut Program di Konteks Menu Desktop

Anda pengguna komputer tentu ingin sekali dengan cepat mengakses beberapa program favorit Anda. Untuk itu, Anda meletakkan icon program tersebut di desktop. Namun, ada beberapa pengguna yang kurang suka desktop penuh dengan icon dan bahkan menghilangkan semua icon yang pada desktop. Namun, masih ingin agar bisa mengakses program dengan cepat melalui desktop. Untuk itu, masih ada cara lain yang bisa digunakan agar Anda bisa lebih cepat mengakses program namun tidak memenuhi desktop dengan banyak icon shortcut program. Caranya yaitu dengan menambahkan shortcut program di konteks menu desktop. Jadi ketika Anda mengklik kanan di area kosong desktop, Anda akan menemukan shortcut program favorit Anda.

Sebagai contoh, saya akan menambahkan shortcut Firefox pada konteks menu dekstop saya. Dengan cara ini saya bisa mengakses Firefox dengan melakukan klik kanan pada area kosong di desktop saya. Berikut langkah-langkah menambahkan shortcut program di konteks menu Desktop:

  1. Buka Registry Editor dengan mengklik Start » Run. Ketik “regedit” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
  2. Pada jendela Registry Editor, buka pathHKEY_CLASSES_ROOT\Directory\Background\shell
  3. Klik kanan pada key Shell dan pilih New » Key

    4.Berikan nama pada key tersebut sesuai dengan nama program yang ingin ditambahkan. Misalnya Firefox atau yang lainnya.

    5.Selanjutnya, klik kanan pada key Firefox yang baru Anda buat tadi dan pilih New » Key

    6.Beri nama key baru ini dengan nama comman

    7.Sekarang, buka Windows Explorer dan cari lokasi program yang inginkan. Misalnya Mozilla Firefox, yaitu pada path C:\Program Files\Mozilla Firefox\. Tekan tombol SHIFT sambil mengklik kanan Firefox.exe dan pilih Copy As Path

    8.Kembali lagi ke Registry Editor. Klik key command yang terakhir Anda buat. Pada sisi sebelah kanan, klik kanan value Default dan pilih Modify

    9.Pada jendela Edit Value, paste path yang telah Anda copy tadi pada langkah ke-7 tadi. Intinya, pada value Default ini, Anda mesti mengisinya dengan path dari program yang ingin Anda masukkan pada konteks menu desktop.

    10.Terakhir klik OK untuk menyimpannya.
    Sekarang coba klik kanan pada area kosong di desktop. Anda akan menemukan sebuah item baru pada konteks menu tersebut. Cobalah untuk mengklik menu tersebut untuk memastikan semuanya bekerja. Jika program tersebut terbuka, maka semuanya telah benar.

    Anda bisa menambahkan shortcut program lainnya pada konteks menu tersebut dengan langkah-langkah yang sama dengan di atas. Setiap program memiliki 2 (dua) key yaitu key dengan nama program itu sendiri dan sebuah subkey dengan nama command. Pada subkey command, isi Defualt value dengan path program yang bersangkutan. Sehingga Anda bisa memiliki lebih dari satu shortcut ke beberapa program favorit Anda.

    Sekian tips menambahkan Shortcut Program di Konteks Menu Desktop yang lebih menghemat ruang desktop Anda. Selamat mencoba!

    Sumber : http://www.mypc-spot.com

Minggu, 01 Mei 2011

Ubuntu 11.04 Natty Narwhal telah hadir

Natty Narwhal, yaitu nama dari distribusi versi Ubuntu 11.04 yang rencananya diluncurkan bulan April mendatang akan dilengkapi dengan perkakasan untuk mendukung platform pengoperasian komputasi awan termasuk Openstack dan Eucalyptus. Hal itu sekaligus menindikasikan komitmen perusahan dibelakang Ubuntu terhadap tren bisnis Cloud Computing yang digeluti Canonical.

Apa yang baru di Ubuntu 11.04 Natty Narwhal?
Bagi para pengguna Ubuntu, begitu login akan langsung terlihat perbedaan menyolok pada tampilan desktop Ubuntu 11.04. Desktop Ubuntu 11.04 akan berubah total. Dari Gnome ke Unity.

Desktop Unity sebenarnya sudah disertakan sejak Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat, namun saat itu belum merupakan desktop default. Sejak versi 11.04 ini, Unity akan menjadi tampilan default desktop Ubuntu. Ciri khas Unity adalah adanya “Task Bar” pada bagian kiri layar yang berfungsi ganda, baik sebagai task manager maupun peluncur aplikasi (application launcher). Ada pula fitur Virtual Desktop yang bisa diakses dari Taskbar Unity. Pada saat kita menyorot aplikasi tertentu pada Taskbar Unity, secara otomatis desktop dimana aplikasi yang kita sorot sedang berjalan akan diperbesar. Untuk yang sudah terbiasa menggunakan Gnome tidak perlu kuatir. Dalam rilis yang dikeluarkan oleh www.ubuntu.com, nantinya akan ada tiga tipe desktop yang akan disediakan oleh Ubuntu. Yang pertama adalah “Ubuntu Desktop” yang secara default menggunakan Unity. Yang kedua adalah “Ubuntu Classic” yang akan berjalan dengan panel Gnome. Ubuntu Classic dijanjikan akan mendukung semua hardware dan driver video, sementara Ubuntu Desktop menuntut dukungan driver 3D. Yang ketiga adalah “Ubuntu Classic tanpa efek” alias “mode 2D” yang tampilannya sama dengan Ubuntu Classic hanya tanpa efek apapun.

LibreOffice
Perubahan lain yang sangat menonjol adalah digantinya aplikasi perkantoran OpenOffice.org menjadi LibreOffice. Bagi yang belum tahu, LibreOffice sebenarnya dikembangkan oleh para pengembang OpenOffice sendiri. Para pengembang OpenOffice yang tidak lagi cocok dengan Oracle memisahkan diri dan membentuk The Document Foundation (TDF). Dengan pemisahan diri dari Oracle, TDF membuat office suite sendiri dengan nama LibreOffice. Sejak pertama kali diumumkan, TDF langsung mendapat dukungan dari banyak pihak termasuk Google, Canonical, Free Software Foundation, Open Source Initiative, Novell, Red Hat dan masih banyak lagi. Awalnya TDF berencana menggunakan nama OpenOffice.org jika diizinkan. Namun Oracle menolak memberikan nama OpenOffice untuk digunakan. Banyak distro Linux yang siap mengganti OpenOffice dengan LibreOffice dalam paket instalasi standar. Salah satunya adalah Ubuntu, yang sudah memasukkannya dalam versi terbarunya ini.

Banshee Media Player
Selain OpenOffice, aplikasi default lain yang berubah adalah pemutar audio. Pada versi sebelumnya Ubuntu menggunakan Rhythmbox, namun pada Ubuntu 11.04 nanti akan diganti dengan Banshee Media Player yang saat ini sudah mencapai versi 1.9.2. Banshee adalah aplikasi Ubuntu yang ekuivalen dengan iTunes. Dengan Banshee anda dapat terhubung dengan iPod, iPhone, dan bahkan Android. Untuk browser, Mozilla Firefox masih menjadi pilihan Ubuntu. Yang akan ditanam dalam Ubuntu 11.04 nanti adalah Mozilla Firefox 4.0 yang saat ini sudah mencapai versi Beta 11. Fitur lain yang juga baru adalah Global Menu. Apa itu Global Menu? Para pengguna OS Mac sudah sangat familiar dengan Global menu. Tidak bisa disangkal, Ubuntu memang menirunya dari Mac OS. Dalam Global menu, jika sebuah aplikasi dibuka dalam sebuah jendela, Menu bar aplikasi tidak lagi akan ada bersama jendela aplikasi tersebut, melainkan akan otomatis berarti di panel navigasi bagian atas layar. 1300940961257631546 Ubuntu 11.04 Natty Narwhal (Illust: http://triwanda.wordpress.com)

Bagi para pecinta Ubuntu, kehadiran rilis terbaru Ubuntu setiap 6 bulan sekali selalu sangat menggairahkan. Karena itu setiap rilis Alpha selalu disambut dengan antusias. Sebagaimana diketahui, Ubuntu merupakan salah satu distro Linux. Ubuntu merupakan sistem operasi Linux terpopuler saat ini. Seperti sistem operasi Linux lainnya, Ubuntu disediakan gratis. Namun, satu kelebihan Ubuntu yang tidak dimiliki oleh sistem operasi Linux yang lain adalah tersedianya CD gratis yang bisa di pesan darimana saja diseluruh dunia cukup dengan mengisi form yang tersedia di situs resmi Ubuntu. Jika anda tertarik dengan Ubuntu, silakan meluncur ke situs http://www.ubuntu.com. Anda bisa mendownload file ISO Ubuntu terbaru disana, atau memesan CD gratis tanpa dipungut biaya.
Bagi yang mau download silakan kesini

Sumber : http://teknologi.kompasiana.com
: http://forum.ilkom.unsri.ac.id/viewtopic.php?f=40&t=1945